Senin, Juli 25, 2011

.:bahaya Su'udzon:.

Tapak tilas hari ini...
serachingsearching di lipi.go.id,eh nemu pojok muslimm..nyontek ahh walaupun udah juaduullll bgt,>,<
 
Dari segi agama, berprasangka buruk adalah sesuatu yang dilarang. Bahaya lain selain dosa yang kita dapatkan, dengan prasangka buruk malah akan menambah buruk keadaan, membuat motivasi turun, dan menghalangi jalan kita menuju keberhasilan. Oleh karena itu mulai sekarang, marilah kita kurangi prasangka buruk terhadap sesama, termasuk untuk diri saya sendiri.

Dari segi agama, berprasangka buruk adalah sesuatu yang dilarang. Bahaya lain selain dosa yang kita dapatkan, dengan prasangka buruk malah akan menambah buruk keadaan, membuat motivasi turun, dan menghalangi jalan kita menuju keberhasilan. Oleh karena itu mulai sekarang, marilah kita kurangi prasangka buruk terhadap sesama, termasuk untuk diri saya sendiri.

Mungkin kita akan mengatakan bahwa yang kita lakukan bukanlah prasangka buruk, Anda akan menunjukan segudang bukti tentang keburukan orang lain. Namun bisa saja keburukan orang lain itu berkat diri kita sendiri juga. Menurut Hukum Daya Tarik, pikiran kita akan menarik berbagi hal yang kita pikirkan. Jika kita pikirkan tentang keburukan seseorang, maka kita secara tidak sadar menarik berbagai keburukan lagi.

Mulailah berpikir positif terhadap orang lain, yaitu dengan berprasangka baik. Anda akan menemukan keajaiban bahwa kita juga akan melihat segudang bukti kalau orang tersebut memang baik. Dengan berprasangka baik kita akan menarik hal-hal yang baik dari orang tersebut. Bayangkan jika kita selalu berprasangka baik terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita, maka kita akan dikelilingi oleh orang-orang yang baik.

Bagaimana jika orang yang sangka buruk sikapnya tersebut benar-benar buruk? Tidak jadi masalah. Hukum Daya Tarik mengatakan bahwa pikiran kita akan menarik hal-hal yang sama, mirip, atau berkaitan dengan apa yang ada di pikiran kita. Berarti hal-hal yang bertentangan akan menjauh dari kita. Jika kita dikelilingi oleh orang yang buruk akhlaqnya, maka kita harus instropeksi, jangan-jangan kita juga bagian dari mereka.

Jadi, jika demikian, mulai sekarang mari kita perbaiki akhlaq kita semua. Dimulai dengan berprasangka baik terhadap orang lain. Kita akan berkumpul dengan orang-orang baik dan insya Allah kita akan tertular menjadi orang yang baik. Termasuk juga anggaplah orang lain kaya, jangan sebaliknya, sebaliknya kita berprsangka orang lain itu miskin dan menjadi beban. Mudah-mudahan kita juga menarik orang-orang kaya dan kita tertular menjadi kaya.

Ada seseorang yang bertanya kepada Anthony Robbins, mengapa saya Cuma berpenghasilan 1 juta dolar pertahun, sedangkan Anda berpenghasilan puluhan juta (ini adalah perbincangan orang-orang kaya). Anthony Robbins, menjawab, penghasilan Anda tergantung dengan siapa Anda berteman. Penghasilan Anda adalah rata-rata orang-orang yang memiliki pengaruh kuat terhadap Anda.

http://www.motivasi-islam.com

Senin, Juli 18, 2011

.:13 kata "JANGAN" yg harus dihindari:.

Tapak tilas hari ini...
1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka
kamu kian bahagia.

2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka
kamu semakin kaya.

3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka
kamu akan termotivasi.

4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah
dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan.

5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia,
tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.

6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis. tapi menulislah, maka inspirasi
akan hadir dalam tulisanmu.

7. Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi berkerjalah, maka proyek
akan menunggumu.


8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah mencintai, maka
kamu akan dicintai.

9. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan
tenang. Percayalah,. bukan sekadar uang yang datang tapi juga rejeki
yang lainnya.

10. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah,
maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.

11. Jangan menunggu sukses baru bersyukur. tapi bersyukurlah, maka
bertambah kesuksesanmu.

12. Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!

13. Jangan menunggu Takdir yg kau impikan, tapi Berbuatlah untuk mbuat impian Takdir tsb. Mskpun kt tdk tau apa tkdir Diri kt Sndiri.

.:Sekolah untuk Apa?:.

Tapak tilas hari ini...
Sebuah artikel Ketua Program MM-UI, Prof. Rhenald Kasali. Semoga tergugah.


Salam,

Sekolah untuk Apa?
...
Beberapa hari ini kita membaca berita betapa sulitnya anak-anak
mencari sekolah.Masuk universitas pilihan susahnya setengah mati.
Kalaupun diterima, bak lolos dari lubang jarum. Sudah masuk ternyata
banyak yang “salah kamar”.

Sudah sering saya mengajak dialog mahasiswa yang bermasalah dalam
perkuliahan, yang begitu digali selalu mengatakan mereka masuk jurusan
yang salah. Demikianlah, diterima di perguruan tinggi negeri (PTN)
masalah, tidak diterima juga masalah. Kalau ada uang bisa kuliah di
mana saja.

Bagaimana kalau uang tak ada? Hampir semua orang ingin menjadi
sarjana, bahkan masuk program S-2. Jadi birokrat atau jenderal pun
sekarang banyak yang ingin punya gelar S- 3. Persoalan seperti itu
saya hadapi waktu lulus SMA, 30 tahun lalu, dan ternyata masih menjadi
masalah hari ini.

Sekarang, memilih SMP dan SMA pun sama sulitnya. Mengapa hanya soal
memindahkan anak ke sekolah negeri lain saja lantaran pindah rumah
biayanya begitu besar? Padahal bangku sekolah masih banyak yang
kosong. Masuk sekolah susah, pindah juga sulit, diterima di perguruan
tinggi untung-untungan, cari kerja susahnya minta ampun.

Lengkap sudah masalah kita. Kalau kita sepakat sekolah adalah jembatan
untuk mengangkat kesejahteraan dan daya saing bangsa, mengapa dibuat
sulit? Lantas apa yang harus dilakukan orang tua? Jadi sekolah untuk
apa di negeri yang serbasulit ini?

Kesadaran Membangun SDM

Lebih dari 25 tahun yang lalu, saat berkuasa, Perdana Menteri (PM)
Malaysia Mahathir Mohamad sadar betul pentingnya pembangunan sumber
daya
manusia (SDM). Dia pun mengirim puluhan ribu sarjana mengambil gelar
S-2 dan S-3 ke berbagai negara maju.

Hal serupa juga dilakukan China. Tidak sampai 10 tahun,lulusan terbaik
itu sudah siap mengisi perekonomian negara. Hasilnya Anda bisa lihat
sekarang. BUMN di negara itu dipimpin orang-orang hebat, demikian pula
perusahaan swasta dan birokrasinya. Perubahan bukan hanya sampai di
situ.

Orang-orang muda yang kembali ke negerinya secara masif me-reform
sistem pendidikan. Tradisi lama yang terlalu kognitif dibongkar. Old
ways teaching yang terlalu berpusat pada guru dan papan tulis,serta
peran brain memory (hafalan dan rumus) yang dominan mulai
ditinggalkan.

Mereka membongkar kurikulum, memperbaiki metode pengajaran, dan
seterusnya.Tak mengherankan kalau sekolahsekolah di berbagai belahan
dunia pun mulai berubah. Di negeri Belanda saya sempat
terbengong-bengong menyaksikan bagaimana universitas seterkenal
Erasmus begitu mudah menerima mahasiswa.

“Semua warga negara punya hak untuk mendapat pendidikan yang layak,
jadi mereka yang mendaftar harus kami terima,” ujar seorang dekan di
Erasmus.
Beda benar dengan universitas negeri kita yang diberi privilege untuk
mencari dan mendapatkan lulusan SLTA yang terbaik.

Seleksinya sangat ketat. Lantas bagaimana membangun bangsa dari
lulusan yang asal masuk ini? “Mudah saja,” ujar dekan itu. “Kita
potong di tahun kedua. Masuk tahun kedua, angka drop out tinggi
sekali. Di sinilah kita baru bicara kualitas, sebab walaupun semua
orang bicara hak, soal kemampuan dan minat bisa membuat masa depan
berbeda,”ujarnya.

Hal senada juga saya saksikan hari-hari ini di Selandia Baru. Meski
murid-murid yang kuliah sudah dipersiapkan sejak di tingkat SLTA,
angka drop out mahasiswa tahun pertama cukup tinggi.Mereka pindah ke
politeknik yang hanya butuh satu tahun kuliah. Yang lebih mengejutkan
saya adalah saat memindahkan anak bersekolah di tingkat SLTA di
Selandia Baru.

Sekolah yang kami tuju tentu saja sekolah yang terbaik, masuk dalam 10
besar nasional dengan fasilitas dan guru yang baik. Saya menghabiskan
waktu beberapa hari untuk mewawancarai lulusan sekolah itu
masing-masing, ikut tour keliling sekolah, menanyakan kurikulum dan
mengintip bagaimana pelajaran diajarkan.

Di luar dugaan saya,pindah sekolah ke sini pun ternyata begitu mudah.
Sudah lama saya gelisah dengan metode pembelajaran di sekolah-sekolah
kita yang terlalu kognitif, dengan guruguru yang merasa hebat kalau
muridnya bisa dapat nilai ratarata di atas 80 (betapapun stresnya
mereka) dan sebaliknya memandang rendah terhadap murid aktif, namun
tak menguasai semua subjek.

Potensi anak hanya dilihat dari nilai, yang merupakan cerminan
kemampuan mengopi isi buku dan catatan. Entah di mana keguruan itu
muncul kalau sekolah tak mengajarkan critical thinking. Kita
mengkritik lulusan yang biasa membebek, tapi tak berhenti menciptakan
bebek-bebek dogmatik.

Kalau lulusannya mudah diterima di sekolah yang baik di luar
negeri,mungkin guru-guru kita akan menganggap sekolahnya begitu bagus.
Mohon maaf, ternyata tidak demikian. Jangankan dibaca, diminta
transkrip nilainya pun tidak. Maka jangan heran, anak dari daerah
terpencil pun di Indonesia, bisa dengan mudah diterima di sekolah yang
baik di luar negeri.

Bahkan tanpa tes. Apa yang membuat demikian? “Undang-undang menjamin
semua orang punya hak yang sama untuk belajar,” ujar seorang guru di
Selandia Baru. Lantas, bukankah kualitas lulusan ditentukan input-nya?
“Itu ada benarnya, tapi bukan segala-galanya,” ujar putra sulung saya
yang kuliah di Auckland University tahun ketiga.

Maksudnya,tes masuk tetap ada,tetapi hanya dipakai untuk penempatan
dan kualifikasi. Di tingkat SLTA, mereka hanya diwajibkan mengambil
dua mata pelajaran wajib (compulsory) yaitu Matematika dan Bahasa
Inggris. Pada dua mata pelajaran ini pun mereka punya tiga kategori:
akselerasi, rata-rata, dan yang masih butuh bimbingan.

Sekolah dilarang hanya menerima anakanak bernilai akademik tinggi
karena dapat menimbulkan guncangan karakter pada masa depan anak,
khususnya sifat-sifat superioritas, arogansi, dan kurang empati.
Mereka hanya super di kedua kelas itu, di kelas lain mereka berbaur.

Dan belum tentu superior di kelas lain karena pengajaran tidak hanya
diberikan secara kognitif. Selebihnya, hanya ada empat mata pelajaran
pilihan lain yang disesuaikan dengan tujuan masa depan masingmasing.
Bagi mereka yang bercita- cita menjadi dokter, biologi dan ilmu kimia
wajib dikuasai.

Bagi yang akan menjadi insinyur wajib menguasai fisika dan kimia.
Sedangkan bagi yang ingin menjadi ekonom wajib mendalami accounting,
statistik,dan ekonomi. Anak-anak yang ingin menjadi ekonom tak perlu
belajar biologi dan fisika. Beda benar dengan anak-anak kita yang
harus mengambil 16 mata pelajaran di tingkat SLTA di sini, dan
semuanya diwajibkan lulus di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Bayangkan, bukankah citacita pembuat kurikulum itu orangnya hebat
sekali? Mungkin dia manusia super.Seorang lulusan SLTA tahun pertama
harus menguasai empat bidang sains (biologi,ilmu kimia, fisika, dan
matematika), lalu tiga bahasa (Bahasa Indonesia, Inggris, dan satu
bahasa lain), ditambah PPKN, sejarah, sosiologi, ekonomi, agama,
geografi, kesenian, olahraga, dan komputer.

Hebat sekali bukan? Tidak mengherankan kalau sekolah menjadi sangat
menakutkan, stressful, banyak korban kesurupan, terbiasa mencontek,
dan sebagainya. Harus diakui kurikulum SLTA kita sangat berat. Seperti
kurikulum program S-1 20 tahun lalu yang sejajar dengan program S-1
yang digabung hingga S-3 di Amerika.

Setelah direformasi, kini anak-anak kita bisa lulus sarjana tiga
tahun. Padahal dulu butuh lima tahun. Dulu program doktor
menyelesaikan di atas 100 SKS, sehingga hampir tak ada yang lulus.
Kini seseorang bisa lulus doktor dalam tiga tahun. Anda bisa saja
mengatakan, dulu kita juga demikian, tapi tak ada masalah kok!

Di mana masalahnya? Masalahnya, saat ini banyak hal telah berubah.
Teknologi telah mengubah banyak hal, anakanak kita dikepung informasi
yang lebih bersifat pendalaman dan banyak pilihan, tapi datang dengan
lebih menyenangkan. Belajar bukan hanya dari guru, melainkan dari
segala resources.

Ilmu belajar menjadi lebih penting dari apa yang dipelajari itu
sendiri,sehingga diperlukan lebih dari seorang pengajar, yaitu
pendidik. Guru tak bisa lagi memberikan semua isi buku untuk
dihafalkan, tetapi
guru dituntut memberikan bagaimana hidup tanpa guru, lifelong learning.

Saya saksikan metode belajar telah jauh berubah. Seorang guru di West
Lake Boys School di Auckland mengatakan, “Kami sudah meninggalkan old
ways teaching sejak 10 tahun lalu. Maka itu, sekolah sekarang harus
memberikan lebih banyak pilihan daripada paksaan. Percuma memberi
banyak pengetahuan kalau tak bisa dikunyah. Guru kami ubah,metode
diperbarui,fasilitas baru dibangun,” ujar seorang guru.

Masih banyak yang ingin saya diskusikan,tapi sampai di sini ada
baiknya kita berefleksi sejenak. Untuk apa kita menciptakan sekolah
dan untuk apa kita bersekolah? Mudahmudahan kita bisa mendiskusikan
lebih dalam minggu depan dan semoga anak-anak kita mendapatkan masa
depan yang lebih
baik.

RHENALD KASALI Ketua Program MM UI

.:Awaass!!kosmetik haram..:.

Tapak tilas hari ini...
Buat yang hobi dandan nihh..hati-hati yaaa
"Bahkan menurut sumber dari LPPOM MUI ada salah satu merek yang terbukti menggunakan plasenta manusia."
Menurut LP POM MUI, titik kritis pencemaran bahan haram pada kosmetik antara lain:

1. Ekstrak Plasenta
Plasenta adalah selaput pembungkus janin dalam kandungan (rahim) ibu sebagai penjamin gizi pada janini, dll. Secara klinis, plasenta dipercaya dapat mencegah penuaan kulit serta mampu meremajakan kulit yang telah keriput, menghaluskan, melembabkan, dan membuat kulit nampak segar sebagaimana layaknya bayi.Plasenta ini biasa digunakan dalam produk hand and body lotion. Memang plasenta dapat diperoleh dari binatang yang halal dikonsumsi (dan oleh karenanya juga halal dimanfaatkan sebagai kosmetik), tetapi dalam dunia kosmetik, plasenta yang dianggap memiliki kualitas terbaik adalah plasenta manusia, pada grade selanjutnya adalah plasenta babi dan dua jenis plasenta itulah yang paling sering digunakan dalam dunia kosmetik. Beberapa merek yang telah terbukti menggunakan plasenta manusia atau plasenta babi antara lain La Tulipe, St. Yves, Musk by Alyssa Ashley, Snow White Lily, Bioplacenton, dll. Bahkan menurut sumber dari LPPOM MUI ada salah satu merek yang terbukti menggunakan plasenta manusia.

2. Cairan Amnion
Yaitu cairan ketuban (yang berada di sekitar janin dalam kandungan), berfungsi melindungi janin dari benturan fisik, pelicin (lubricant) pada proses persalinan. Dipercaya dapat membantu melembabkan, melembutkan, serta menghaluskan kulit (mirip dengan khasiat plasenta). Biasa dipakai dalam pembuatan pelembab, lotion rambut, shampoo, serta berbagai produk perawatan kulit dan kepala lainnya. Sumbers cairan amnion biasanya dari babi atau sapi.

3. Glycerine / Gliserol
Yaitu turunan lemak yang diperoleh dari hasil samping dalam pembuatan sabun. Berkhasiat untuk membantu melembabkan, melembutkan, serta menghaluskan kulit. Dipakai dalam produk hand and body lotion, sabun mandi, pelembab, krim, lipstick, lip glose, dll. Tidak semua gliserin haram karen gliserin dapat diperoleh dari lemak hewani (misalnya sapi, babi,dll) dan minyak nabati (misalnya kelapa sawit). Gliserin yang berasal dari minyak nabati atau dari sapi insya ALLAH halal dimanfaatkan.

4. Kolagen
Yaitu protein jaringan ikat yang liat dan bening kekuningan, bila terpapar pana akan mencair menjadi cairan yang agak kental seperti lem, tidak larut dalam air dan mampu menahan air. Kolagen sangat penting untuk proses pertumbuhan sel, sehingga sangat penting untuk proses regenerassi sel, menjaga kelenturan kulit, serta mencegah keriput. Biasa dipakai dalam hand and body lotion, dan pelembab. Dalam dunia industri kosmetik, kolagen biasa diperoleh dari hewani (misalnya sapi dan babi) atau manusia. Merek yang terbukti menggunakan kolagen dari sumber yang haram misalnya La Tulipe Collagen Lotion.

5. Vitamin
Diyakini mampu mensuplai kebutuhan gizi bagi kulit. Biasa digunakan dalam banyak produk kosmetik. Permasalahannya bukan pada zat vitaminnya sendiri tetapi karena vitamin bersifat tidak stabil sehingga harus distabilkan dengan bahan pelapis (coating agent). Coating agent yang biasa dipakai antara lain gelatin (yaitu protein hasil hidrolisis jaringan kolagen tulang atau kulit binatang), karagenan, gum, atau pati termodifikasi. Titik keharamannya adalah jika coating agent yang digunakan berasal dari gelatin babi.

6. Hormon
Hormon yang biasa dipakai dalam produk kosmetika antara lain esstrogen, ekstrak timus, dan hormon melantonin. Dipercaya mampu memberikan efek tampak lebih muda, cantik, segar, ceria, serta memberikan kulit yang lembut seperti kulit bayi. Semua hormon tersebut merupakan animal origin hormone. Harus dipastikan bahwa hormon yang digunakan berasal dari hewan yang halal. Hormon banyak dipakai dalam produk parfume dan lotion.

7. Asam Alfa Hidroksi (AHA)
Yaitu suatu senyawa kimia yang sangat berguna untuk mengurangi keriput dan memperbaiki tekstur kulit. Dipercaya berkhasiat untuk membuat kulit terasa lebih halus, kenyal dan mantap. Dalam pembuatan AHA, digunakan media yang berasal dari hewan. AHA menjadi haram digunakan jika dalam pembuatannya menggunakan media berupa hewan yang diharamkan.


Tak berbeda jauh dengan kosmetik, obat – obatan pun tak terlepas dari intaian bahan – bahan haram. Titik keharaman tersebut antara lain:

1. Gelatin
Yaitu suatu protein yang dihasilkan dari proses hidrolisis parsial jaringan kolagen dari kulit, jaringan ikat putih dan tulang hewan. Dalam dunia farmasi, gelatin biasa dimanfaatkan sebagai bahan pembungkus (cangkang kapsul), serta emulgator makanan (permen dan coklat). Gelatin dapat diperoleh dari kuda, sapi, ayam, babi atau yang lainnya tetapi dalam industri, yang paling sering digunakan (lebih dari 50%) adalah gelatin babi karena memiliki tingkat elastisitas yang paling tinggi, mudah penanganannya, serta biaya produksi yang murah (karena dalam satu kali melahirkan babi dapat melahirkan lebih banyak anak dari pada hewan lainnya).

2. Khamr
Khamr yaitu segala sesuatu yang bersifat memabukkan / menutup akal (mengandung methanol dan ethanol (biasa disebut sebagai alkohol), narkotika, atau psikotropika). Dalam dunia farmasi biasa digunakan sebagai pelarut, penyegar, atau pengaroma. Penggunaan khamr bukan tanpa efek samping, khamr dapat merusak akal, merusak sistem saraf, bahkan di dalam tubuh alkohol dapat membentuk formaldehide (formalin) sehingga menyebabkan sirosis hati. Beberapa obat yang trbukti mengandung khamr antara lain OBH Dryl, OBH Combi, Bisolvon, Woods Expectorant, Actifed plus (kemasan hijau atau merah), Vicks Formula 44 DT, Vicks Formula 44 (mengandung 10,5% ethanol), Tonikum Bayer (250 mg ethanol per 5 ml), dll. Sedangkan obat – obat yang dinyatakan tidak mengandung khamr antara lain Laserin, Ikadril, Antangin Herbal, dan Nellco Special (2 merek yang desebut terkhir bahkan telah mendapatkan sertifukasi halal dari LP POM MUI).

3.Plasenta
Dipercaya mengandung hormon yang menstimulasi aktivitas kelenjar susu (kelenjar mammae) sehingga dapat memaksimalkan produksi ASI dan dapat mengobati luka bakar.

.yah,,beginilah jamannya hidup di era kapitalisme..lebih amannya sih cari yang alami dan dijamin halal serta tidak menimbulkan mudharot bagi tubuh kita yang asli sononya udah cantik..Islam telah mengajarkan itu pada kita,mengajarkan bagaimana kita merawat dan mempercantik diri untuk menjadi hamba yang cantik tak hanya di dunia tapi juga di akhirat, ^^

Jumat, Juli 08, 2011

Nilai kewirausahaan B13-B14

Daftar Nilai Kuliah
Tingkat Persiapan Bersama Semester Genap Tahun Akademik 2010/2011









Mata Kuliah : Pengantar Kewirausahaan




SKS : 1




Kode Mata Kuliah : AGB 100




Koordinator : Dr. Ir. Heny K.S. Daryanto, M.Ec


           
No Kel NIM NAMA NILAI HURUF
        AKHIR MUTU
1 B 13 A14100042 NURUL FITRIANIS NAINI 82 A
2 B 13 A24100025 SANDY RAMDHANI 81 A
3 B 13 A24100096 AISA AMANAH 81 A
4 B 13 A34100017 SUCI A KALASYANK 81 A
5 B 13 A34100094 ZULAIKA 82 A
6 B 13 A44100033 YUNI ASNIDAR 81 A
7 B 13 B04100064 ENIZA RUKISTI 81 A
8 B 13 C14100005 ANDI RANTY PATOLA ALIM 81 A
9 B 13 C24100019 YUYUN QONITA 81 A
10 B 13 C24100088 WERDHININGTYAS ANGGRAHENI 80 A
11 B 13 C34100059 RAHMA YULIA IDHVIANI A 79 B
12 B 13 C34100073 RIZKY IKHWANUSHAFA ASHIDDIQY 80 A
13 B 13 C34100088 NUR HIDAYAH 80 A
14 B 13 C54100041 RIFQIE MARDIANSYAH P 80 A
15 B 13 D14100006 NOVIA ANDRIANI LUBIS 80 A
16 B 13 D14100046 MOCHAMMAD DWI NOER HASYIM 81 A
17 B 13 D14100056 HESTI ANGGRANI 81 A
18 B 13 D24100003 ETSUKO HER NUGRAHANI 0 E
19 B 13 D24100029 ADISTY RISNAWATI 81 A
20 B 13 D24100107 RANU SAILANDI 79 B
21 B 13 E14100032 PUTRI SEPTIANI LESTARI 80 A
22 B 13 E14100094 QULDINO TAQWA SUNGKAWA 80 A
23 B 13 E24100073 FAITHA HANUN 79 B
24 B 13 E24100074 SOBANDI WIGUNA 79 B
25 B 13 E24100093 MUHAMMAD NUR ALIFUDIN 79 B
26 B 13 E34100007 SYAHRU RAMDHONI 79 B
27 B 13 E34100058 AMALIA NUR UTAMI ICHWANDI 79 B
28 B 13 E34100088 DENDI GIOVANA 78 B
29 B 13 E44100033 ELFINA YUNISARI 80 A
30 B 13 E44100039 LENTRI FITRI MULYANI 79 B
31 B 13 F14100118 RIZKY TRI RUBBI 79 B
32 B 13 F24100072 BACHTIAR MUSTAKIM 79 B
33 B 13 F34100003 RISTA FITRIA 80 A
34 B 13 F34100104 AHMAD FAIZAL RAMADHAN 79 B
35 B 13 G14100033 APRILIA SUFIATI SAFITRI 80 A
36 B 13 G34100052 FAROUK FAIZAL ALHUSEIN 79 B
37 B 13 G64100047 YOLANDA SUCI KURNIA 80 A
38 B 13 G84100011 IYAN AWALUDIN HERIYANTO 80 A
39 B 13 G84100013 DWI AYU SETIANINGRUM 80 A
40 B 13 G84100041 RACHMAWATI NUR FITRIANA 79 B
41 B 13 H14100127 HERNITA NUR FADJRINA 81 A
42 B 13 H14100128 RISKA AGUSTINA 0 E
43 B 13 H14100132 ERLANGGA RYANSHA 81 A
44 B 13 H14100133 LUQMAN AZIS 81 A
45 B 13 H14100135 UKE TRI EVASARI 80 A
46 B 13 H14100136 DESSY YANTI EKA P 80 A
47 B 13 H14100137 WIJDANUL LATIFAH 79 B
48 B 13 H14100140 IIN ZAHRATAIN 79 B
49 B 13 H14100142 ABDUL RAHMAN 72 B
50 B 13 H14100143 RAMDHANI BUDIMAN 79 B
51 B 13 H14100144 DESTY NURHIDAYANTI C 80 A
52 B 13 H14100145 ADITYA MEILANDI 80 A
53 B 13 H24100018 ARINI RINDANG C PURBA 80 A
54 B 13 H24100109 SITI SYARIFAH DWI ISYARAH 81 A
55 B 13 H34100067 BRILIA WULANTIKA SARI 81 A
56 B 13 H34100069 AFIATI SYARIFAH 81 A
57 B 13 H34100088 BUDIMAN PUTRADUARSA 78 B
58 B 13 H44100054 DENADIA MUTTY 78 B
59 B 13 H44100108 QONITA MUHLISA 78 B
60 B 13 H44100109 RAHMATULLAH 74 B
61 B 13 I14100025 RIZKY NOVIARINI 81 A
62 B 13 I14100071 YOESNIASANI DWI MEISYA 81 A
63 B 13 I14100114 AFWIN FIRDAUS 79 B
64 B 13 I24100034 DANISYA PRIMASARI 73 B
65 B 13 I34100053 DIWYACITRA TANSATRISNA 71 B
66 B 13 I34100054 MUHAMMAD DEMMY BUSTHOMI 77 B
67 B 13 I34100081 DEVI NURHAEFI 79 B
68 B 14 A14100008 NUNING ENIASIH 81 A
69 B 14 A24100010 IMAM NUR CHOLIS 81 A
70 B 14 A24100052 FANNY SUKMA 81 A
71 B 14 A24100159 NILAM MAYASARI 79 B
72 B 14 A34100002 KHAIRUNISA HARISON 79 B
73 B 14 A34100030 RETNO ANGGRAENI 80 A
74 B 14 A34100059 MULYANA SAPUTRA 79 B
75 B 14 B04100020 SHOVIA HAIRANI 79 B
76 B 14 B04100062 HERU WIRZAL KESATRIA 78 B
77 B 14 B04100077 DIDIK PRASETYO 79 B
78 B 14 B04100127 FITRI HARDIANI FATHONAH 79 B
79 B 14 C14100012 CYNTIA AGUSTIN 79 B
80 B 14 C24100023 FANI APRILYANI 79 B
81 B 14 C34100049 CHALIDA SYARI 79 B
82 B 14 C44100070 WANDA PUTRI UTAMI 79 B
83 B 14 D14100060 ASNIDAR RENI M NASIR 79 B
84 B 14 D14100080 ANITA RAHMAN 79 B
85 B 14 E14100144 MARDALIFA 79 B
86 B 14 E24100033 RIKA AFRIANI 0 E
87 B 14 E24100094 SITI MARYAM S 81 A
88 B 14 E24100099 REZTY DHANY YUSTITIYANI 80 A
89 B 14 E34100018 TOMMY OCSARA 0 E
90 B 14 E44100068 ADE SITI NURJANNAH 81 A
91 B 14 E44100099 MUHAMAD ADHITYA DWI KHALIFAH PUTRA 78 B
92 B 14 F14100059 HASAN JUHRI 78 B
93 B 14 F14100100 SANTOSA ADI NUGROHO 78 B
94 B 14 F34100043 DESTIARA NOVITASARI 81 A
95 B 14 F34100051 RAHMY ARDANI 81 A
96 B 14 F34100056 BAGUS PURNOMO EKO 81 A
97 B 14 G14100021 HIDAYATI TAMIMI SARI 81 A
98 B 14 G14100026 ATI CAHYA INDRAWATI 81 A
99 B 14 G14100035 DEDDY HIDAYAD 81 A
100 B 14 G14100050 SITI NURAIDAH 78 B
101 B 14 G24100020 INDY HARIST SANDY 79 B
102 B 14 G24100027 ISMAIL HASBI ASH SHIDDIQY 79 B
103 B 14 G24100070 JEFFRI SETIAWAN 79 B
104 B 14 G24100081 HIMMATUN KHOTIMAH 79 B
105 B 14 G34100033 SURI ANNISA 79 B
106 B 14 G34100039 SOLECHA RAHMAWATI 79 B
107 B 14 G34100055 BUSTOMI 80 A
108 B 14 G34100059 SEFRIATIN NURMAULANI 80 A
109 B 14 G44100048 WAHYU PERMATA SRI TD 80 A
110 B 14 G54100088 ADITYA DWI AGUNG PRABOWO 79 B
111 B 14 G64100113 RANDA MARSHA FENRIZAL 73 B
112 B 14 G74100007 JELLYTA HATI 82 A
113 B 14 G84100032 RONY MASRI RAMADANA 81 A
114 B 14 G84100045 JUNIZA FIRDHA S 82 A
115 B 14 H14100003 PRADILA MAULIA 80 A
116 B 14 H14100146 MEGATANIA 79 B
117 B 14 H24100139 RISKY RATULANGI 78 B
118 B 14 H24100140 WILLY SETYA PERDANA 78 B
119 B 14 H24100141 RATIH INDRI HASTUTI 78 B
120 B 14 H24100144 KARA NISA SURYA 78 B
121 B 14 H24100145 ZULFIKAR ILYAS H 79 B
122 B 14 H24100146 GUNTUR ARIEF W 80 A
123 B 14 H24100147 FARAH NAILA ZULFA 80 A
124 B 14 H24100149 DIAN SULISTYANINGSIH 79 B
125 B 14 H24100150 FAJAR DHARMASETYA 79 B
126 B 14 H24100151 NETRIYANA 79 B
127 B 14 H34100041 ISTIQOMAH NURFITRI 80 A
128 B 14 H44100092 SHELLA RUBIAN FAJRI F 80 A
129 B 14 I24100044 AFINA MUTMAINNAH 80 A
130 B 14 I24100057 MILATUL ULFA 80 A
131 B 14 I24100078 RAFIKA ZHAKI 79 B
132 B 14 I34100062 FARHATUL HANIFAH AMALIA 79 B
133 B 14 I34100068 YUDHISTIRA SARASWATI 79 B
134 B 14 I34100116 NURUL MAGHFIROH 80 A
135   D14090099 Lieza Noer Fauzie 77 B
           
Keterangan :

Bogor, 1 Juli 2011
A : NA >= 80

Koordinator MK
B : NA >= 70




C : NA >= 60




D : NA >= 50




E : NA < 50








Dr. Ir. Heny K Daryanto, MEc
 
Cafe of life Blogger Template by Ipietoon Blogger Template